Wawancara with Muhlis Suhaeri

Jurnalis Kalimantan Barat, tepatnya jurnalis untuk harian Borneo Tribune, Muhlis Suhaeri, meraih penghargaan Mochtar Lubis Award (MLA), untuk kategori investigasi. Tulisan berjudul The Lost Generations, dimuat secara bersambung di Harian Borneo Tribune pada 10 Februari-28 Februari 2008.

Muhlis Suhaeri adalah seorang penulis sekaligus wartawan. Lahir di Jepara, dan sekarang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat. Kuliah Jurnalistik di IISIP, Jakarta. Muhlis menulis buku biografi Benyamin S, "Muka Kampung Rejeki Kota," bersama Ludhy Cahyana. Buku diterbitkan Yayasan Benyamin S. Selain itu, Muhlis juga menulis buku "Di Balik Novel Tanpa Huruf R, yang menjadi film independen karya sutradara Aria Kusumadewa. Buku diterbitkan LKiS, Yogyakarta.

Rabu, 23 Juli 2008, di program Lepas Landas, kami menghadirkan Muhlis Suhaeri untuk diwawancara, berkaitan dengan penghargaan yang diraihnya. Menurut Muhlis, tulisan berseri berjudul The Lost Generations tersebut, meski ditulis secara bersambung, namun setiap bagian bisa dibaca secara terpisah. Setiap bagian menjadi bagian yang sangat penting. Nah, setiap keping bagian penting inilah yang mengantarkannya menuju keinginan untuk membukukan tulisannya. Saat mendapatkan hadiah berupa uang sebesar Rp. 50 juta, terbesit keinginan untuk menerbitkan tulisan-tulisannya itu menjadi sebuah buku.

Dalam wawancara, Muhlis memaparkan sisi menyenangkan yang ia rasakan menjadi seorang jurnalis. Bertahun-tahun menjadi jurnalis, maka kita dapat berbagi banyak hal dengan orang lain. Pemicu lain yang membuat Muhlis tertarik untuk semakin terjun di dunia jurnalis adalah sebuah kalimat motivasi: Siapa yang menguasai media massa, maka dia menguasai dunia.

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.