Pathetic Syndrome

MUSIK INDONESIA vs FILM INDONESIA

Di mana persamaannya? ya sama-sama Indonesia.
Kedua benda ini sebenarnya sudah sama-sama pernah bangkit dari kubur.
Namun lama kelamaan semakin hari semakin sini kok semakin asal ya?
Masih ingat ketika AADC (Ada Apa Dengan Cinta) muncul? banyak yang bilang, inilah masanya film Indonesia bangkit lagi setelah sekian lama mati suri. Nggak bisa disangkal..saya yang waktu itu berada di ibu kota negara juga tak sempat menyaksikannya karena membludaknya bioskop sama penonton yang jumlahnya duh ratusan tiap harinya..atau ribuan? walaupun lagi musim banjir juga seingat saya. Well..ini bagus. Film makernya bergairah, penontonnya juga bergairah.

Musik Indonesia..kira-kira mulai terasa berubah sejak kapan ya? sejak munculnya boyband gak jelas. Ya memang bukan boyband semacam boyzone atau takethat yang masih enak diliat dan didengar. Tapi boyband yang bener-bener pegang alat band, yang ngotot memakai kostum jaket kulit ala band rock semacam The Kiss (sayang aja mereka nggak ikutan melukis muka mereka) dan berdandan asesoris ala Koil namun nyanyi lagu mendayu-dayu, termehek-mehek pengen romantik. Sempat terjadi sama grup band Ungu sekitaran tahun kapan.
Semakin kesini lebih parah lagi
Ada band yang ngakunya bisa 'ngangenin' bagi pendengarnya. Makin mau menjelang 2009 makin parah, ada band yang namanya sekelas, sebut saja Asbak trus ada Asap. Lucu juga ya..ada asbak pasti ada asap. hahaha. (maaf harus merujuk band ini soal nama)
Soal kualitas musik, lagu dan lirik? ohoho pathetic rasanya mau mengomentari.
Sekali lagi maaf, bukannya mendewakan selera pribadi, soal karya yah..sesuatu yang patut dihargai juga kan.
Namun..apa sih yang ada di benak para awal industrial musik?
Apakah asal ngeluarin, asal namain, asal bisa ngeramein, untung-untung disukain, dan untung-untung kalau laku.
Kalau nggak untung ya coba lagi ngeluarin yang sebelas dua belas juga dengan strategi promosi bercampur gosip personilnya atau kisah pribadi yang haru biru.
Apakah tidak terpikir kalau mengeluarkan 5 album aja..setidaknya adalah 1 album yang betul-betul jelas terkonsep, betul-betul bagus dan tidak kacangan. (Pernah ada loh penyiar yang berkomentar seperti ini)
Yah... pihak industrial bisa tertawa lebar dan bahagia. Mungkin efeknya ke pihak lain semacam penyiar, yang sambil mempromosikan namun juga bisa sambil terserang eneg berlebihan.
(sorry ..)
Eh heyyy..blakangan juga berseliweran band-band dengan awalan 'THE' atau 'D' yang sebelumnya hanya sering digunakan oleh band-band indie.
hihiihihhi pengen indie tapi komersial gitu-gitu aja.

Tidak jauh beda dengan industri film. Yah..kita balik lagi ke industri film.
Setelah menyeruak genre romantis, setan dan horor, sekarang menyeruak dengan genre komedinya.
Silakan lihat layar yang terpajang di depan mall belakangan ini.
Gak peduli, komedi asik atau basi.
Gak peduli isinya beneran komedi atau bercampur tayangan vulgar mencontoh American Pie atau pengen balik lagi ke jaman Warkop DKI di tahun sekian yang 'minim' kostum. hehhe.

halah..
siapa sih saya?
cuma sekedar skeptic sama nasib keduanya di tahun depan.
mudah-mudahan aja lah ya lebih baik lagi.


salam redaksi!
hehe


Blog rujukan *numpang ngeceng)

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.