Bahasa Kita, edisi perdana ^_^

Segmen: Bahasa Kita
*Penggunaan kata “Aku” dan “Para”*

.......Akulah para pencariMu, ya Allah…......
Pasti Bujang Dare ngga asing kan dengan syair lagu itu? Well, well. Bagi yang sudah terbiasa mendendangkan lagu itu, pertemuan antara kata ‘para’ dan ‘aku’ barangkali sampai dengan detik ini masih saja dianggap lumrah, benar, dan tidak ada salah. Apalagi, kalo Bujang Dare adalah fans beratnya Ungu hehe. Mana mau ya idolanya dianggap melakukan kesalahan berbahasa.

Anyway, itulah yang terjadi pada kelompok music favorit *ato bukan* anak muda bernama Ungu ini. Tepat di bagian refrain, pencipta lagu ini melakukan kesalahan fatal. Bagaimana mungkin ‘aku’ yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai penulis atau pembicara *gak ada penyanyi ya hehe*, mengacu pada diri sendiri. Diri sendiri, berarti tunggal, ya keun? Bilang saja iya hehe. Akui saja bahwa Ungu, dalam lagu berjudul Para PencariMu ini sudah melakukan kesalahan dalam memilih kata. Mengapa salah?

Kalau saja kata ‘para PencariMu’ diganti menjadi ‘yang MencariMu’, atau kata 'aku' diganti menjadi 'kami', mungkin tidak akan ada bahasannya di sini. Namun, sayang sekali, ketika ‘aku’ disandingkan dengan ‘para’, maka dengan berat hati saya nyatakan bahwa sebuah kesalahanlah yang dilakukan oleh temanteman Ungu *aih, apakah mereka mau mengakui saya sebagai teman? Eheheh*. Oke, terlepas dari mau atau tidak mau Ungu menyebut saya sebagai teman, tapi saya mau mengabari temanteman bahwa kata ‘para’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki 5 makna berbeda. Apa saja?

1. pa•ra p kata penyerta yg menyatakan, pengacuan ke kelompok: -- tamu mulai berdatangan
2. pa•ra n karet; getah (perca): (per)kebun(an) --
3. pa•ra n, pa•ra-pa•ra n 1) anyaman bambu dsb tempat menaruh perkakas dapur; pagu; 2) rak untuk menjemur ikan; 3) rak atau jala untuk menaruh barang-barang (di kereta api)
4. pa•ra kp parasut
5. pa•ra n 1) prajurit dl kesatuan angkatan udara; 2) kesatuan angkatan udara

Nah, lihatlah makna kata ‘para’ nomor 1, Bujang Dare. Saya sangat yakin, makna dalam ‘para’ itulah yang dimaksud oleh temanteman Ungu.

Coba, sekarang saya tanya ke Bujang Dare, kepada siapa kata tersebut diacukan? Iyap, jika Bujang Dare menjawab kepada kelompok, maka jawaban Bujang Dare sangat tepat. Jadi, bisa terima kan kenapa saya ga terima ketika Ungu menyandingkan kata ‘aku’ dengan kata ‘para’ ?

Bacajuga bahasannya di blog dhz.
*agak sedikit berbeda loh, walopun intinya, yeah kuranglebih lah hoho*

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.