dari balik bilik studio

Happy Sunday…
Hari Minggu ini ternyata ada Setiap Perempuan loh, bersama Tiara dan Sisi.
Sudah pernah dengerin belum acaranya?? Rugi banget kalo Bujang Dare belum pernah dengerin acara ini. Apalagi buat para perempuan. Di sini Bujang Dare bisa dapatkan serba-serbi mengenai perempuan, ada juga obrolan dengan narasumber yang menarik.
Seperti edisi Minggu ini, 2 November 2008, studio Volare kedatangan tamu seorang perempuan yang hebat, punya jabatan segambreng dan kegiatan yang banyak, ibu Bernadeta Sri R.

Mau tahu kegiatannya apa aja??
Lebih enak kita menyapanya mbak Sri. Nah, mbak Sri ini bertugas di SatPol Pamong Praja Provinsi Kalimantan Barat sebagai KaSi penyidikan dan penindakan yang berkantor di Gubernuran Kalbar. Selain itu mbak Sri ini juga sebagai Sekretaris RT 05 RW 08 Jl. Nirbaya Gg.Tata Kota Kelurahan Kota Baru Pontianak, sebagai ketua Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia untuk wilayah Pontianak Selatan – Kalimantan Barat, sekretaris di Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia Provinsi Kalbar) di mana ketuanya adalah Bapak Slamet Raharjo mantan Dekan saya di fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak..hehe

Untuk tugasnya sebagai Komandan SatPol PP Provinsi Kalbar ini, mbak Sri bertugas menegakkan peraturan daerah, peraturan gubernur, mengamankan aset pemda, serta mengawal gubernur dan wakil gubernur. Wew…bodyguard cewek dong ya.
Selain itu mbak Sri juga mengikuti diklan Dalmas (pengendalian masyarakat), karate, tarung derajat, latihan menembak, pendidikan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil).
Wah…capek nggak ya jadi seorang mbak Sri? Kalau dirasa-rasain sih capek ya, tapi kata mbak Sri kalau semuanya dijalani dengan senang dan sukarela ya tidak akan menjadi beban, namanya juga tugas ya mesti dilaksanakan. Menurut cerita, pada awalnya mbak Sri juga sempat mengalami masa transisi saat bertugas di SatPol PP ini, maklum sebagai seorang wanita, walaupun berpenampilan ala ‘preman’, mbak Sri ini juga punya hati yang lembut dan nggak tegaan. Pernah ia sempat nggak tega menindak bapak-bapak yang sedang jualan fried chicken di bilangan Ayani 2 karena melihat si bapak sedang sibuk dengan wajan berisi minyak panas. “pelan-pelan aja” ujar mbak Sri pada anak buahnya, alhasil mbak Sri mendapat teguran dari atasannya agar mengenyampingkan sikap seperti itu saat bertugas. Kalau sekarang sih, kata mbak Sri udah berhasil mengenyampingkan sikap iba dan sejenisnya saat bertugas.

Tapi itu kan cuma saat sedang bertugas. Kesehariannya, mbak Sri tetap jadi ibu rumah tangga seperti perempuan berkeluarga lainnya. Di rumahnya nggak punya pembantu loh Bujang Dare, semua tugas rumah sudah dibagi-bagi sesuai porsinya, bahkan anaknya yang cowok pun nggak segan kalau disuruh belanja atau beberes rumah. Jadi peran pembantu rasanya belum begitu penting, bahkan mesin cuci aja cuma digunakan untuk mengeringkan cucian, katanya kurang puas dengan hasil cucian mesin cuci.
Pernah suatu hari waktu acara ultah Pemda di rumah Gubernur, mbak Sri memakai kebaya dan sanggul. Hal ini membuat rekannya nggak tahan untuk tidak menggoda “wah…premannya hilang”. Mbak Sri lantas tersipu dan berpikir selama ini sudah terlalu jauh masuk ke dalam dunia kerja yang kebanyakan laki-laki yang membuat penampilan kesehariannya bertugas, dengan jaket hitam dan celana panjang.

Pengalaman bertugas yang sampai sekarang masih membuat bulu tangan mbak Sri merinding saat mengingatnya adalah saat melakukan penggrebekan di salah satu hotel di mana ia dan rekan-rekannya berhasil menggrebek sekumpulan anak muda (ada empat pria, empat wanita dan seorang waria) sedang melakukan pesta sex dan narkoba. “Sebenarnya ini bukan tugas saya” tutur mbak Sri saat diminta mengamankan dan memeriksa seorang anak perempuan yang didapati menyimpan narkoba. Tapi karena saat itu tidak ada perempuan lain di satuan polisi yang ikut beroperasi, jadilah mbak Sri yang ditugaskan. Bukannya apa, sebagai seorang ibu yang punya dua anak cewek dan satu anak cowok, mbak Sri tentu sangat khawatir dengan pergaulan jaman sekarang.

Sejam ngobrol bareng mbak Sri di Setiap Perempuan rasanya kurang. Sayang sekali mbak Lena dari SatPol PP Kota Pontianak yang juga kita undang berhalangan hadir. Tapi yang pasti banyak pengalaman dari mbak Sri yang bisa menginspirasi kita sebagai perempuan untuk terus maju walaupun pekerjaan yang kita jalani nggak harus pekerjaan perempuan pada umumnya. Perempuan pun bisa mandiri.
Wah…terima kasih banyak loh mbak Sri.

Untuk segmen kedua di Setiap Perempuan di mulai pukul 1 dengan kuis .
Wuahhh ini edisi pertama untuk sesi kuis loh Bujang Dare. Lucky November deh pokoknya. Tiara dan Sisi memberikan sepuluh pertanyaan yang harus disimak benar-benar oleh pendengar dan setiap pertanyaan, pendengar harus memilih optionnya a, b, atau c. Kelar mendengar dan mengisi 10 pertanyaan, sms pendengar pun masuk ke sms online Volare. Rame juga yang ngerespon kuis edisi perdana ini. Yang pasti kita sudah dapatin dua orang pemenang untuk edisi pertama mendapatkan kaos cantik dari Softex V-Class dan radio Volare.
Jangan lupa yah..buat yang menang bawa foto copy identitas diri dan satu bungkus kosong Softex V-Class.

Selanjutnya siapa nih yang beruntung???
Tungguin aja Setiap Perempuan di setiap hari Minggu, dari 12 hingga 2 siang bersama Tiara dan Sisi tentunya aja dengan obrolan menarik bersama tamu, kuis yang beragam, dan serba-serbi menarik bagi perempuan.
Cingkyu juga ya buat ibu produser (mbak Sari) yang selalu sibuk menjelang akhir pekan. Hehhehe



regards,
T