Tentang umpatan malam itu

Shoutbox yang berbunyi: “Bang, ngape penyiar tadi malam tu ngomomgnye kasar benar, mask diradio nyebut setan segala, kayak orang baru tau ngomong jak, dak bagus tau... saya pendengar volare jadi sebel, males mo dengar lagi. Iya bang, saya tahu itu acara volare, yang malam minggu kemarin, saya lupa yg siaran siapa 2 orang cowk. pas nanggapi yg curhat (iyem) koq bahasanya kayak gitu, dijaga dink etika siarannya jangan kebiasaaan mengumpat dibawa waktu siaran, kan didengar oleh semua orang, jadi ga asik acaranya, saya saja langsung pindah saluran. Kalau memang kayak gitu terus gawat nih idah suaran TV kita tidak ada yg mendiidil, eh radio juga udah mulai ikut2an. Saya tidak ada sangkut pau dengan yg dibicarakan di radio waktu itu, tapi saya sebagai pendengar sangat prihatin. Thakns", membuat saya mau tidak mau menggerakkan jari ini untuk klarifikasi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada malam Rhytm of the Nite waktu itu.

Saya ingat betul, sebuah kasus diangkat ke forum obrolan Rhytm of the Nite malam itu *edisi tanggal berapa saya tidak begitu ingat*. Kasus pacarannya Iyem *bukan nama sebenarnya* yang pasangannya itu suka main tangan alias suka main tampar. Kasus ini dikonsultasikan via SMS, sebuah media komunikasi tanpa suara, maka otomatis tanpa intonasi pula di dalamnya.

Demi mengetahui keberadaan seorang laki-laki yang terkesan tidak punya hati untuk menghormati seorang wanita seperti Iyem itu, maka bang Indra pun sedikit mengeluarkan gejolak emosinya sebagai pria yang mengerti wanita dengan tutur lembut dan laku agung. Menurut saya, luapan emosi itu wajar saja muncul. Silahkan Bujang Dare bagi cerita tentang seorang pacar yang belum apa-apa sudah berani menampar pasangannya kepada seorang teman.

Saya yakin, statement seperti: “Pria seperti itu tidak punya hati. Belum jadi suami saja sudah berani main pukul, bagaimana nanti kalau sudah merasa benar-benar memiliki wanita”, atau “Seperti bukan manusia saja. Pria yang suka melakukan kekerasan terhadap perempuan tidak cukup layak disebut manusia, tapi lebih cocok disebut monster, atau setan” bisa saja muncul pula dari mulut mereka. Nah, itulah klimaks dari statement yang dianggap umpatan tadi.

Sekedar informasi untuk Bujang Dare. Tidak ada sedikitpun keinginan dalam hati semua penyiar Radio Volare untuk mengeluarkan kata-kata yang sepertinya tidak layak siar. Namun, bukannya tidak ada asbabun ucap *hehe, penyebab maksudnya :)* sebuah kata yang kedengarannya menjadi kasar untuk (maaf) memaki orang itu dikeluarkan. Kata itu digunakan sebagai bagian dari statement, bukan sebuah kata tunggal yang dikeluarkan untuk mengumpat orang lain.

Anyway, Radio Volare sangat berterima kasih untuk Bujang Dare yang sudah perhatian dengan perkembangan penyiaran di Volare. Semua masukan tentu saja tetap kami jadikan bahan pertimbangan sebelum mengudara. Tulisan ini pun terbit bukan untuk menolak sebuah kritik, namun untuk klarifikasi saja agar tidak muncul hal-hal yang tak diinginkan. Insya Allah, Radio Volare tetap mengusung POWER OF COMMUNICATION yang positif, tidak mencemarkan pemikiran masyarakat Pontianak yang saya yakin sudah sangat cerdas dalam memilih dan memilah.

Jangan lupa untuk tetap simak Rhtym of the Nite, tempatnya Bujang Dare bisa obrolkan apa saja via media komunikasi yang kami sediakan di studio. Habiskan malam minggu dari pukul 21.00-24.00 di Volare 103,4 FM.

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

9 Responses to Tentang umpatan malam itu

Unknown said...

yah...
mari lihat kejadian yang sebenarnya...
mungkin yang denger kemaren ntu, sepotong aja. pas makian aja baru pasang telinganya di 1034 FM.
makanya, ga tau pokok masalah yang sebenarnya...
at last seteleh dijelasin dini, sayah rasa ga ada yang aneh deh --> halah, imbal balik atas pembelaan sayah kemaren kayaknya neh..
bang indra, teteup penyiar favorite kamek.......
ganbatte bang!!!
-theea-

Anonymous said...

mmm... berarti pendengarnya juga bukan pendengar setia volare kali yah? belum paham siapa tuh bang indra dan bagaimana karakter sebenarnya... kalo pendengar setia mesti udah paham...

Anonymous said...

saya tetap Pro Volare FM. Kan kubela sampai titik posting penghabisan.

yesss. o yesss

Dini Haiti Zulfany said...

bravo bang indra!

irasitukangcerita said...

waduh.. salah klo si pengkritik lgs pindah dr 1034fm stelah dgr kata "setan" tnp mengertip duduk persoalan.. ira yakin b.Indra pun maleus kalee mu ngmg ky gt tanpa sebab..

Harusnya mah bujang dare tu makasih pisan sm penyiar2 ROTN..byangin aja,tiap mlm mgu b.Indra dkk kudu nanggepin masalah bermacam2 dr bujangdare skalian..Hey man! itu jwbnya pke otak loh bukan asal cablak ae.. dan sdikid byk pasti b.Indra dkk kpikiran..

yaudahlah cm mslh kecil,cemen.. jgn nyama2in VOLARE dgn tv yg suka muter sinetron ga jelas deh..!

skali lg,fkir kan yg mu di protes,dgrin smua program VOLARE sblm ngasih cap! come on..

Viva Volare.

Anonymous said...

Ok men, bukannya saya gak recpec sama penyiarnya, trus juga bukannya saya baru dengerin volare. Pertama kali datang ke PTK yang saya dengar volare sampe sekarang kurang lebih udah 5 tahun. Yang saya saya permasalahkan kan kata-kata nya itu lho.. yang saya rasa gak layak siar walaupun acaranya tengah malem. Saya salut kepada volare udah mau klarifikasi, yah semoga hal ini gak terulang lagi. Biar volare tetap the power of communication
Thanks volare, bravo

Nanang Kurniawansyah said...

waktu itu saya dengar acaranya d ari awal koq, saya pengen telpon tapi udah kesempatan terkahir, keduluan bapak yang dari Kota baru yang tulisannya terbit di harian nasional tu,
Maaf saya baru baca tanggapan ini
Thanks

Nanang Kurniawansyah said...

waktu itu saya dengar acaranya d ari awal koq, saya pengen telpon tapi udah kesempatan terkahir, keduluan bapak yang dari Kota baru yang tulisannya terbit di harian nasional tu,
Maaf saya baru baca tanggapan ini
Thanks

Anonymous said...

wah, keren nih...

ternyata sebuah klarifikasi begitu berarti ya demi jalinan silaturahmi berharga antara penyiar dan pendengarnya :)

semoga kami juga nantinya bisa lebih berhati-hati mengeluarkan kata di udara. bravo volare, bravo bujang dare!

Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.