GIVE UP for VNOS!

Sejak bulan maret 2004, pertama kali saya on air sendirian, hari ini saya rasakan lagi degup jantung dan deg-degan itu. Nervous di depan microphone, seperti orang baru pertama kali siaran saja. Beuh, beneran baru hari ini lagi jantung saya deg-degan sebelum on air. Itu dia tadi yang saya rasakan di 1 jam pertama Volare Number One Sound hari ini. Dengan pengetahuan minimalis seputar musik *sungguh, saya merasa kalau selama ini saya hanya bisa putar lagu tanpa tau detail-detail lagu yang saya putarkan itu*, berani-beraninya saya siaran program musik yang menuntut pengetahuan mendalam tentang musik. Weleh weleeeeh, untung aja Cuma gantiin. Saya membayangkan kalau setiap minggu saya harus deg-degan seperti itu ehehehe…

Anyway, menit-menit berikutnya, saya merasa menjadi Dini Hazel lagi *halah, emang sebelumnya jadi Jaka Prakasa?*. Serasa ngga siaran program musik aja deh jadinya. Just keep on broadcasting, then mentioning those who are in this and that position for this week. Totally, Volare Number One Sound menjadi menyenangkan *paling tidak untuk saya sendiri sebagai hiburan dari deg-degan pas opening dan kasi info-info tadi hehe*. Semoga untuk Bujang Dare juga.

Yooowh, akhirnya bawain juga kaaaan program itu hyehehehehe. Saya tidak pernah benar-benar menanti untuk bawa acara itu. Hanya saja, rasanya seru aja kalo saya pernah bawakan semua program yang ada di Volare. Tapi engga mungkin.Mengapa? Ya, jelas saja saya tidak mungkin akan bawakan acara ’sekaliber’ *harus dikasi tanda petik supaya ngga ada yang kegeeran :p* LEPAS LANDAS karena saya tidak ada bakat untuk m-e-n-c-e-l-a hwahahahaha. Saya juga rasanya tidak mungkin bawakan Yesterhits secaranya saya sama sekali tidak paham apa-apa tentang musik 80’s/90’s *jangankan musik 80’s/90’s, musik 2000’s aja ga begitu paham*. Selain itu, jadi satu hal yang mustahil pula untuk saya bawakan Musikologi, In The Mood of Jazz, Volare Rock, dan HHCI! Hehehe, TIDAK MUNGKIN kaaan Hidup Hebat Cara Ipunk dan Ilham, tapi penyiarnya Dini Hazel?

Sudahlah. Yang pasti, Kepak Karir *dulu Trade Hour, dan sampai sekarang saya masih sering latah sebut nama program Kepak Karir menjadi Trade Hour. Liat aja di script, masih ada bekas-bekas jejak Trade Hour di edisi 18 Agustus lalu* cukup menjadi satu acara yang dulu pernah dibawakan penyiar favorit kita bersama, Dewi Utami, dan kini saya bawakan pula. English Teletalk juga menjadi tempat speaking practice *Good Idea juga untuk para dosen mata kuliah Bahasa Inggris menjadikan program ini sebagai salah satu syarat untuk dapetin nilai*. Ta’lim Annisa pun menjadi media mingguan ‘bertobat’ setelah hari minggu ‘membuat dosa’ di Sunday Morning Jukebox *ketawa ngakak emangnya ngga dosa? Pan jelek kedengarannya, kontras banget aja rasanya hehe, tapi saya jarang ngakak kok, sumpah!*.

Nah, sekarang program apa lagi yang akan mungkin saya bawakan? Bagaimana kalau Warta Khatulistiwa? Hwahahahaha... Bersama saya Dini Hazel, anda sedang simak Warta Khatulistiwa, gitu ya Bang Herman?

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.