Tips 3/3: Membeli daging segar



Daging, baik daging sapi, kambing, atau ayam, merupakan bahan makanan yang umum dipilih masyarakat kita untuk dijadikan berbagai masakan. Supaya Bujang Dare gak kecolongan saat membeli daging yang ternyata tidak segar lagi, cek 3 tips berikut ini.

  1. Perhatikan warna dan bau. Salah satu ciri fisik yang mudah terlihat adalah warna daging itu sendiri. Pilih daging yang masih berwarna merah cerah.  Jangan sekali-kali memilih daging dengan warna yang sudah tidak merah lagi, karena bisa berarti daging ini sudah lama dan tidak layak dikonsumsi.  Daging yang masih segar memiliki aroma yang segar, atau yang biasa disebut bau daging. Kalau dagingnya segar pasti bukan bau asam dari dagingnya.
  2. Lihat teksturnya. Tekstur daging yang masih segar terasa masih kenyal. Tekanlah sedikit bagian daging untuk mengetahui teksturnya. Jika tekstur daging kembali seperti semula setelah ditekan, atau kenyal, berarti daging masih segar.
  3. Tidak ada cairan. Ketika membeli daging, Bujang Dare pasti melihat cairan berwarna merah mirip darah mengalir keluar dari daging. Cairan ini bukanlah darah, melainkan jus atau sari dari daging tersebut. Di supermarket Bujang Dare pasti sering menemui hal ini, namun sebisa mungkin jangan pilih daging dalam kemasan styrofoam berbungkus plastik wrap yang menampakkan cairan tersebut. Kalau cairan jus tersebut banyak yang keluar, dagingnya jadi tidak ada rasanya dan tidak enak.

Musim seperti Ramadhan dan menjelang Idul Fitri kebutuhan daging justru meningkat, jangan sampai membeli daging yang tidak segar, Febi kasih kemudahan deh dengan 3 tips berikut yang harus dihindari saat membeli daging,

  1. Tergiur harga yang miring. Adanya tawaran harga yang lebih murah daripada harga pasaran, tentu akan membuat kita mudah tergoda untuk membeli. Harga daging sapi segar memang relatif mahal dibandingkan sebaliknya. Jangan sampai mengorbankan kesehatan dengan memilih kualitas daging yang jelek karena harganya murah. Perlu diwaspadai terutama untuk yang ingin membeli dalam jumlah yang besar belilah di distributor, baik produk lokal maupun impor dengan sertifikat halal yang menyertainya. Pastikan pula informasi nama dan alamat produsen, tanggal penyembelihan atau nomor lot yang tercantum dalam sertifikat cocok dengan yang tertera pada kemasan.
  2. Membeli daging beku. Jika bisa membeli daging segar dan akan langsung mengolahnya, mengapa harus membeli daging sapi beku? Membekukan daging bertujuan untuk mempertahankan keawetan daging. Mungkin saja daging ini awet, namun sebenarnya sudah tidak segar lagi. Ketika terpaksa membeli daging beku, pilih daging yang tidak ada bunga esnya, karena kemungkinan bunga es ini juga ada di dalam daging. Daging yang sudah memiliki bunga es berarti bukan daging yang baik dan segar. Daging ini sudah melalui tiga kali proses pengawetan, yaitu pembekuan, pendinginan, dan pembekuan kembali.
  3. Tidak dikerubuti lalat. Jangan salah, daging  yang mudah dihinggapi hewan lalat ini menandakan bahwa daging masih dalam keadaan segar, karena bau amis alami dari daging ini tanpa campuran bahan kimia yang mengundang lalat untuk datang. Kalau misalnya daging sudah dicampur dengan bahan tambahan kimia seperti formalin, lalat pun enggan untuk hinggap di atas daging tersebut.

Mengkonsumsi daging segar tentu membuat tubuh terhindar dari penyakit. Selain itu jangan lupa setelah dibeli, cuci daging sebelum masak dalam air yang mengalir menjadi indikator kebersihan dan kesehatan daging. Cermat sebelum membeli!


Simak Kericau Pagi di Radio Volare Pontianak, FM 103.4, dari Senin-Jumat, pukul 06.30-07.00 bersama @febiresi

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.