Tips 3/3: Fanatisme Idola Anak?


3 dan 3
Seiring berkembangnya jaman, idola sang anakpun mulai berubah. Banyak anak-anak yang mengidolakan orang dewasa. Sebenarnya tidak masalah sih, tapi jika yang diidolakan itu bawa dampak yang positif, tapi jika negatif, akan memberi dampak yang kurang baik bagi anak. Karena kesukaan pada seorang idola akan menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua, untuk meminimalis dampak negatif dari fanatisme terhadap idola sang anak.

a. Berpedoman pada norma dan nilai sosial.
Berita negatif yang dikabarkan infotaimen mengenai sang idola anak. Jelaskan pada anak bahwa dalam hidup selalu ada aturan yang baik dan kurang baik di mata agama, norma, maupun budaya yang ada pada masyarakat.

b. Membentuk karakter.
Saat seorang anak mengidolakan seseorang, itu tandanya ia sedang dalam proses pembentukan karakter. Pastikan bahwa karakter sang Idola dapat memberi contoh yang baik bagi anak. Kalau toh ada karakter yang kurang baik, orang tua harus memberi penjelasan mengenai hal tersebut.

c. Membedakan yang nyata dan maya.
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Jelaskan pada anak mengenai hal-hal yang mungkin dan tak mungkin dilakukan sang idola di kehidupan nyata. Misalnya, tidak mungkin kan bangun tidur sang Idola masih tetap cantik dengan make up ?

3 hal yang dihindari

a. Diam-diam saja,
Mencari informasi mengenai tokoh idola sang anak. Orang tua harus mencari tahu mengenai latar belakang, sifat, pembawaan, perilaku, dan kehidupan sang idola agar dapat menganalisa bagaimana dampak nantinya bagi sang anak.

b. Tidak memberi batasan,
Anak harus tahu bahwa tidak semua tingkah laku sang idola harus ditiru. Beri tekanan bahwa dia harus tetap memiliki karakter yang menunjukkan dirinya sendiri.

c. Menjadi fanatik.
Sah-sah saja anak memiliki idola, dan ingin mengikuti apa yang dilakukan oleh idolanya. Namun bukan berarti semua hal dari sang idola harus ditiru. Beri penekanan agar tidak terlalu fanatik.

Orang tua tetap harus menjaga agar hal-hal yang ditiru anak adalah hal yang positif. Memberi contoh-contoh prestasi yang telah diraih sang idola, agar anak juga memiliki motivasi untuk berprestasi lebih. Beri pengawasan pada pergaulan dan perkembangan anak serta ciptakan situasi yang terbuka di lingkungan keluarga.

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.