Tips 3/3: Cara makan yang ramah lingkungan



Makan adalah kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, namun banyak orang yang tidak memperhatikan apa yang mereka makan, dari mana makanan tersebut berasal serta bagaimana makanan tersebut diproses, padahal kesemuanya itu jika ditelusuri lebih dalam memiliki dampak yang cukup besar terhadap bumi. Bahkan seringkali makanan-makanan yang kita makan adalah makanan yang paling merusak, baik dari bahan maupun kemasannay. Mengubah cara makan dapat menjadi salah satu cara yang paling krusial dalam menjaga bumi kita. Sebenarnya tidak banyak usaha yang perlu kita lakukan. Ikuti saja cara-cara simpel ini,
  1. Belilah makanan segar yang memang sedang musimnya. Makanan segar yang memang sedang musimnya tidak perlu disimpan pada cold storage selama berbulan-bulan atau dikirim dari belahan dunia lain yang memang sedang musimnya. Dengan begitu, banyak energi listrik dan bahan bakar yang dihemat. Banyak koki-koki top yang bersedia mengubah menu mereka sesuai musimnya agar mereka mendapatkan kualitas bahan makanan terbaik setiap tahunnya. 
  2. Belilah makanan yang bebas dari bahan kimia. Seperti makanan organik tidak menggunakan banyak pestisida dan herbisida untuk membuatnya bebas dari hama dan rumput liar. Selain itu, makanan ini pun tidak membutuhkan pupuk yang dibuat dari bahan petrokimia. Dengan begitu, mereka mengurangi jumlah penggunaan bahan kimia yang menyerap pada tanah. Lalu bagaimana membedakan yang organik dan yang bukan? Di beberapa supermarket, biasanya makanan organik tersebut diberikan tanda khusus 
  3. Sering-seringlah memasak dengan menggunakan bahan mentah. Ini terkait dengan mengurangi penggunaan kemasan. Kalau di Australia, mereka dapat memilih membeli selusin snack pasta ukuran kecil yang masing2 dibungkus dengan tube plastik atau satu bungkus pasta ukuran besar. Cara kedua memiliki jumlah makanan yang sama dengan yang pertama, tapi dengan jumlah sampah yang lebih sedikit. Bahan mentah juga biasanya di jual tanpa kemasan, sehingga tidak menghasilkan sampah yang berlebih. Kalau disini, kita dapat memilih bahan mentah yang segar dan bukan makanan kalengan. Misalnya : belilah jagung segar, bukan jagung kalengan yang telah dipotong-potong.

Nah, sekarang 3 hal yang perlu dihindari
  1. Membeli makanan impor. Tapi belilah makanan lokal, karena tidak memerlukan pengiriman jarak jauh dengan menggunakan truk dan kapal laut yang membutuhkan banyak penggunaan bahan bakar. Dengan begitu, makanan ini tidak menambah polusi serta emisi gas rumah kaca. Bandingkan saja kalau kita makan steak yang dagingnya lokal (dikirim dari peternakan sapi lokal) dengan daging yang diimpor dari US. Dengan perbedaan jarak yang sebegitu jauhnya, tentu penggunaan energi serta polusi yang dihasilkan saat pengiriman pun akan jauh berbeda. Menurut treehugger.com polusi yang dihasilkan oleh 15 kapal angkut terbesar sama dengan polusi yang dihasilkan 760 juta mobil. Hal ini disebabkan oleh kandungan sulfur yang tinggi terkandung dalam bahan bakar kapal. 
  2. Makanan yang banyak menggunakan kemasan. Makanan segar sebenarnya tidak perlu dibungkus satu persatu menggunakan plastik dan styrofoam. Hal tersebut hanya akan menambah volume sampah yang sudah menumpuk di rumah. Cara termudah untuk mengurangi sampah di rumahmu adalah dengan menghindari membawa sampah tersebut ke rumahmu. Kita dapat membiasakan membawa reusable bag dan membeli buah-buahan di pasar (karena biasanya buah2 di pasar tidak pernah dibungkus satu per satu). Kalaupun membeli di supermarket, kita dapat meminta pelayan untuk memasukkan buah langsung ke dalam tas yang kita bawa. 
  3. Makanan yang terlalu banyak komposisi bahan-bahannya. Perlu diingat bahwa pemrosesan makanan, ada penggunaan energi dalam dua cara yaitu (1) saat memotong, mencampur dan memasak bahan-bahan tersebut dan (2) saat mengirim bahan-bahan tersebut. Produk dengan bahan-bahan yang lebih sedikit tentu membutuhkan energi (listrik, gas, minyak) yang lebih sedikit.
Kalau memang selama ini gaya hidup Bujang Dare sudah tepat, pertahankan terus ya!


Simak Kericau Pagi di Radio Volare Pontianak, FM 103.4, dari Senin-Jumat, pukul 06.30-07.00 bersama @febiresi



Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.