Tips 3/3: Mengolah daging merah



Daging merah memang kalah sehat dibandingkan daging putih. Tapi jangan salah, daging merah mengandung magnesium yakni nutrisi yang sering kali hilang dalam pola makan. Padahal, jika daging dipilih dan diolah dengan benar, kita dapat mengurangi kadar lemak jenuh di dalamnya, menghindari kulit keriput lebih awal, penyumbatan pembuluh arteri, dan juga peningkatan kolesterol. Gimana caranya? Lakukan 3 hal ini:
  1. Pilih daging yang muda dan segar. Apabila Bujang Dare ingin membeli daging,  pilihlah yang masih segar, baru, dan memiliki kandungan lemak paling rendah. Ada baiknya pilih daging yang masih muda karena sangat lunak dan kandungan lemaknya lebih sedikit.  Bujang Dare bisa meminta untuk dipilihkan daging tanpa lemak kepada si penjual. Biasanya di supermarket besar, daging tanpa lemak lebih mudah dijumpai karena sudah diberi label "tanpa lemak".
  2. Masak dengan cara rebus atau panggang. Olah daging dengan cara direbus atau dipanggang daripada digoreng karena hanya akan menambah kandungan lemak dan kolesterolnya. Daging tidak dapat dimasak dalam waktu lama agar nutrisi di dalamnya tidak hancur. Cara lain, Bujang Dare bisa mengolahnya dengan cara direbus.
  3. Hapus minyak. Hapus kelebihan minyak dan kalori pada daging yang dipanggang dengan menggunakan tisu minyak.
3 hal yang dihindari perlu juga Bujang Dare ketahui:
  1. Konsumsi berlebihan. Masakan dengan menggunakan daging merah memang banyak variasinya, mulai dari bakso, sosis, sate, dan lain-lain. Tapi perlu untuk diketahui batasannya dalam mengkonsumsi daging merah. Kurangi mengonsumsi daging, yaitu tidak lebih dari satu potong daging atau sekitar 85 gram daging merah dalam seminggu. sebaiknya diimbangi daging putih yang berasal dari unggas (ayam atau bebek) dan ikan. Lebih baik lagi kalau dapat memilih ikan laut yang dimasak dengan cara dipanggang, dipepes, dikukus, ditim, atau direbus,
  2. Mengonsumsi daging olahan. Olahan daging mengandung bahan kimia yang disebut natrium nitrit. Bahan ini bertanggung jawab untuk menjadikan daging berwana merah yang menandakan kesegarannya. Hati-hati, bahan kimia ini akan memiliki kontak langsung dengan kanker. Jika Bujang Dare membeli daging kemasan, jangan lupa untuk membaca daftar bahan yang ada di bagian belakang.
  3. Pengolahan dengan cara digoreng. Daging merah yang dimasak dengan cara digoreng meningkatkan risiko kanker prostat. Misalnya proses pengolahan daging merah pada burger adalah dengan cara digoreng. Daging merah yang digoreng menghasilkan senyawa olycyclic aromatic hydrocarbon (PAHs) dan heterocyclic amines (HCAs), kedua komponen ini penyebab kanker. Jika Bujang Dare masih ingin menggoreng daging, gunakan minyak zaitun yang telah terbukti sangat ampuh dalam memerangi kolesterol.
Dengan mengetahui batasan dan bagaimana pengolahannya, tidak perlu takut lagi, deh, buat konsumsi daging merah.



Simak Kericau Pagi di Radio Volare Pontianak, FM 103.4, dari Senin-Jumat, pukul 06.30-07.00 bersama @febiresi


Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.