Woho untuk tahun ketiga saya tetap saja menjadi penyiar acara sahur. Dua tahun namanya INSAP kepanjangan dari INi SAhur bareng Penyiar. Tiap tahun pasangan saya bersiaran berubah-ubah. Tahun pertama saya bersiaran dengan Rieddha, tahun kedua Jaka, dan tahun ketiga Herimawardi.
Tahun kali ini akan menjadi tahun paling mudah bagi saya bersiaran acara sahur karena saya tinggal di ruangan di bawah studio. Jadi Eri tinggal menggedor pintu kamar saya saja untuk membangunkan saya bersiaran.
Nah bagian yang paling saya tidak suka saat bangun dini hari adalah ketika sudah bangun tepat waktu dan berhasil menyalakan pemancar tetapi tak menemukan kunci studio. Ohhhh disaster! Meskipun setidaknya kepanikan membuat saya lebih bangun dan mengantuknya hilang seketika. Sayangnya sangat tidak suka dengan yang namanya terlambat padahal tidak terlambat.
Belum lagi ponsel tiba-tiba ngehang sehingga tak bisa berkomunikasi dengan Ibu PD kita, Temi. Untungnya ponselnya bisa digunakan sebelum benar-benar terlambat. Kunci pun ditemukan di tempat persembunyiannya. Sebenarnya saya juga panik gara-gara tahun-tahun sebelumnya kunci itu ada di tempat biasanya tapi tak ditemukan. Harus berkali-kali bolak-balik menatap tempat digantung biasanya. Ketemu sih pada akhirnya tetapi jadi sedikit parno. Tadi sudah memeriksa beberapa kali di tempat sama kok tak ketemu. Bagaimana bisa kuncinya muncul begitu saja di tempat dia tergantung.
Eh iya, Bujang Dare juga bisa ikutan gabung di acara Sahur di Radio dengan mengunggah foto menu sahurnya menggunakan tagar #IniSahurku. Akan kami retweet dan bacakan menunya. Tiap hari akan ada topik berbeda untuk mengajak Bujang Dare berinteraksi. Sahur hari ini topiknya adalah mengapa puasa Bujang Dare bisa batal?
Baru hari pertama, semoga hari-hari selanjutnya tidak ada kejadian yang membuat panik lagi ya! Yuk ikutan kami, Sahur di Radio.
Post a Comment