Tips 3/3: Pertolongan umum terhadap luka bakar



Jika Bujang Dare ingin tahu tentang 3 hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam keadaan tertentu, tepat banget kalau mendengarkan 3 atau 3 di Kericau Pagi. Hari ini Lisa membahas soal luka bakar. Luka bakar bukan hanya disebabkan oleh kobaran api tapi juga karena terkena cairan panas, uap panas, benda panas, bahan kimia, dan aliran listrik. Apa yang saja 3 hal yang boleh dilakukan untuk pertolongan umum luka bakar?

  1. Bukalah pakaian si korban. Lepaskan juga cincin, jam tangan dan ikat pinggang, kecuali bila pakaian melekat di tempat luka bakar, agar mempermudah penanganan medis nantinya juga untuk menurunkan suhu tubuh terutama jika luka bakar akibat panas lingkungan (heat stroke).
  2. 

Siram dengan air bersih yang mengalir celupkan langsung ke bak mandi selama kurang lebih 10-15 menit, tergantung keadaan luka untuk melokalisir kerusakan jaringan agar tidak meluas. Jika terbakar akibat bahan kimia, air dapat berfungsi sebagai penetral dari bahan asam atau basa tersebut. Namun pada luka bakar berat, Bujang Dare siram dengan air secukupnya dan secepat mungkin harus mendapat perawatan medis.
  3. Mendapat perawatan medis secepatnya terutama pada luka bakar berat. Jika dibiarkan berlama-lama, luka bakar akan mengkerut dan pada kasus tertentu luka bakar akan berakibat pada tertutupnya jalan nafas dan bisa dipastikan akan menyebabkan kematian. Selain itu tubuh juga kekurangan cairan sehingga memerlukan bantuan cairan infus agar tidak dehidrasi.
Setelah 3 hal yang dianjurkan ketika merawat kondisi kulit yang terkena luka bakar, Bujang Dare juga mesti tahu dong beberapa hal yang tidak boleh dilakukan agar kondisi luka bakar tidak semakin parah:

  1. 

Melumuri luka dengan kecap, margarine, atau salep tertentu. Mungkin ini terdengar konyol tapi inilah mitos yang beredar di masyarakat kita. Pasien dengan luka bakar, ketika tiba di rumah sakit seringkali sudah dalam keadaan dilumuri kecap atau mentega atau bahkan minyak tanah yang akan sangat mengganggu proses pembersihan dan pengobatan jaringan luka oleh dokter karena menempel sangat kuat pada kulit.
  2. Memberi perban. Pembalutan luka yang salah justru akan memperparah keadaan. Memang perban diperlukan untuk kasus tertentu, namun sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis atau paramedik saja Bujang Dare. Jadi tidak langsung setelah terbakar luka langsung dibalut.
  3. Menekuk tubuh ketika seluruh tubuh atau sebagian tubuh terbakar api karena akan mengkerut. Posisi tubuh harus dalam keadaan menjauhi pusat tubuh, misalnya tangan dan jari-jari harus dalam keadaan terbuka, tidak boleh menggenggam. Siku tidak boleh ditekuk dan kepala jangan menunduk, kalau bisa diarahkan ke atas. Jika tangan korban mengepal atau menekuk, maka posisinya akan tetap seperti itu ketika sembuh nanti, Begitu juga dengan kepala, jika menunduk, maka ketika sembuh dagu akan dempet dengan dada.

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.