Tips 3/3: Jadi Orang Tua Teladan


3/3
Orangtua adalah panutan anak-anaknya. Saat kecil, segala hal yang orangtuanya lakukan bisa dengan sangat mudah dan cepat ditiru anak. Termasuk juga kebiasaan makan dan cara Bujang Dare beraktivitas. Seringkali orangtua menurunkan pola makan tak sehatnya kepada anak secara tidak sadar. Mengonsumsi makanan tidak sehat dan tinggi kalori sejak kecil bisa berakibat kegemukan bahkan obesitas saat dia dewasa nanti. Oleh karena itu, wajib bagi para orangtua untuk mengajarkan kebiasaan makan dan gaya hidup yang sehat terhadap buah hati mereka.

a. Tidak makan terburu-buru.
Menyuapkan makanan ke dalam mulut dengan tergesa-gesa tidak hanya akan membuat sesi makan jadi kurang nyaman, tetapi juga membuat Bujang Dare makan lebih banyak. Bujang Dare tidak disarankan untuk makan dengan sangat lambat sih (dan juga tidak menunjukkan bahwa Bujang Dare jadi lebih sehat), tapi dengan tidak makan terburu-buru Bujang Dare akan mampu menghabiskan makanan dengan rasa kenyang dan puas. Dengan kata lain, tidak terdorong untuk makan terus-menerus.

b. Duduk.
Ajarkan anak untuk makan dalam kondisi duduk, makan dalam kondisi duduk ternyata tak cuma disarankan untuk alasan kesantunan. Ketika makan sambil berdiri, Bujang Dare cenderung akan ngemil atau makan lebih banyak dan lebih cepat.

c. Makanan rendah kalori
Gantilah stok makanan Bujang Dare menjadi kaya nutrisi rendah kalori. Contohnya buah-buahan seperti apel, pir, stroberi, jeruk dan anggur. Bisa juga menyediakan campuran kismis, buah-buahan kering dan kacang-kacangan (almond, mede, kenari, pistachio) dalam toples sebagai alternatif camilan sehat. Simpan juga salad segar beraneka warna agar anak-anak tertarik memakannya. Membiasakan hidup sehat sejak dini, akan menjauhkan anak Bujang Dare dari obesitas dan penyakit berbahaya.

Pola makan tidak sehat yang sering 'diajarkan' orangtua kepada anaknya.

a. Makan dengan Porsi Besar & Harus Dihabiskan
'Makan yang banyak dan habiskan biar sehat'. Kalimat itu seringkali diutarakan orangtua kepada anaknya, dengan anggapan semakin banyak makan, makin banyak pula gizi dan nutrisi yang masuk. Namun sebenarnya itu adalah ajaran yang keliru. Faktor kecukupan gizi tidak hanya dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya makanan, tapi apa yang Bujang Dare dan keluarga makan.

b. Minum Minuman Manis Saat Makan Berat
Makan sepiring nasi rames, burger atau ayam tepung dengan nasi bersama es teh manis atau soda. Siapa yang tidak suka menikmatinya? Tapi kebiasaan ini sangat tidak sehat dan bisa menggemukkan badan. Banyak orangtua yang mengajak anaknya makan di restoran siap saji dengan menu tinggi kalori, dan memesan minuman yang juga mengandung kalori dan gula tinggi.

c. Menyimpan Stok Junk Food di Rumah
Dengan alasan kesibukan, banyak orangtua yang memilih menyetok makanan kemasan yang cepat dimasak. Misalnya saja nugget, sosis, kornet, daging burger atau mie instan. Makanan yang tinggi kalori namun rendah nutrisi ini boleh saja dikonsumsi. Namun jangan jadikan sebagai penganan sehari-hari karena mengandung banyak pengawet, lemak dan garam yang berdampak buruk bagi kesehatan Bujang Dare sekeluarga.

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.