3/3 : Waspada Diabetes!





Diabetes Food Pyramid
Diabetes merupakan penyakit kronik yang dapat mengurangi kualitas hidup penderitanya. Namun risiko diabetes sebenarnya dapat dikelola dengan menjalani gaya hidup yang sehat. Berikut merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengurangi risiko diabetes.

a. Konsumsi serat
Serat tidak hanya baik untuk pencernaan, namun juga baik untuk memperlambat glukosa dalam aliran darah. Maka jika ingin makan manis, cobalah buah-buahan yang manis sekaligus berserat seperti pir. Selain itu, cobalah nasi merah sebagai sumber karbohidrat Bujang Dare. Sebuah studi dalam Archives of Internal Medicine mengatakan, memakan dua atau lebih sajian nasi merah per minggu dapat mengurangi risiko diabetes sebanyak 11 persen.

b.  Angkat beban
Menurut sebuah studi baru yang dimuat dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, menambah massa otot dapat mengurangi resistensi insulin dan mengurangi risiko mengembangkan prediabetes. Para peneliti menemukan setiap penambahan 10 persen massa otot, risiko prediabetes turun sebanyak 12 persen. Profesor ilmu olahraga di Old Dominion University Sheri Colberg-Ochs menyarankan untuk menambahkan latihan daya tahan ke dalam jadwal olahraga Bujang Dare tiga hari dalam seminggu. Selain itu lakukan juga paling tidak dua setengah jam per minggu untuk latihan kardio pembakar kalori seperti berlari, bersepeda, atau berenang.

c. Konsumsi vitamin D
Vitamin D mungkin bisa menjadi faktor kunci untuk melawan diabetes. Studi yang dipublikasi dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa orang yang cukup mengonsumsi vitamin D memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Konsumsi 1000 hingga 2000 IU vitamin D per hari melalui produk susu, ikan, atau suplemen.

Walaupun demikian, diabetes merupakan penyakit yang dapat dikelola, asalkan Bujang Dare dapat menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat dalam kehidupan Bujang Dare. Sebaliknya, kebiasaan, perilaku yang tidak sehat dapat memperburuknya. Beberapa kebiasaan di bawah ini perlu Bujang Dare pertimbangkan :

a. Banyak duduk di depan layar kaca. 
Kebanyakan pasien diabetes tidak menyadari bahwa banyak duduk di depan layar kaca (TV) ada hubungannya dengan penyakit diabetes yang disBujang Darengnya. Penelitian menunjukkan bahwa duduk meningkatkan risiko diabetes. Semakin lama Bujang Dare duduk di depan TV semakin besar pula risikonya. Duduk 2 jam di depan TV meningkatkan risiko diabetes 20 persen, apalagi biasanya mulut Bujang Dare juga tidak pernah diam, cemilan, yang tidak sehat sering menjadi teman Bujang Dare. Kebiasaan duduk, apalagi setelah Bujang Dare selesai makan meningkatkan kadar gula darah Bujang Dare 24 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berjalan pelan-pelan setelah makan. 

b. Menghindari makan 
Banyak pasien diabetes saya lihat, karena takut gula darahnya tinggi, mereka kemudian tidak makan. Menghindari makan pagi, atau makan siang akan mengakibatkan kadar gula darah tidak stabil, turun tiba-tiba, kemudian dapat naik lagi, begitu juga kadar Insulin dalam darah Bujang Dare. Hal ini bisa mendorong Bujang Dare mengkonsumsi makanan, cemilan yang tidak sehat, bahkan lebih banyak dibandingkan Bujang Dare tetap makan seperti biasa. Bila Bujang Dare menggunakan obat-obat diabetes, menghindari makan akan mempersulit kontrol gula darah Bujang Dare, dan bahkan bisa mengakibatkan komplikasi akut hipoglikemia. 

c. Tidak memeriksa gula darah 
Kadar gula darah yang terkontrol dengan baik merupakan faktor penting bagi penyBujang Dareng diabetes. Kadar gula darah itu akan menentukan perjalanan penyakit Bujang Dare. Karena itu, mengetahui kadar gula darah itu harus dilakukan secara periodik. Bila Bujang Dare menggunakan terapi insulin, satu atau 2 kali dalam sehari pemeriksaan itu diperukan, sebaiknya dilakukan pagi hari sebelum makan pagi. Kalau Bujang Dare penyBujang Dareng diabetes tipe 2  yang sudah terkontrol dan hanya mendapatkan obat-obat diabetes oral, pemeriksaan bisa lebih jarang. Pemeriksaan gula darah ini penting, tidak hanya  mengurangi risiko potensi komplikasi, tetapi juga berguna untuk mengevaluasi efektifitas  terapi yang selama ini diberikan, termasuk obat-obat yang dikonsumsi,  diet,  olahraga, aktifitas fisik yang direkomendasikan.

Posted in , . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.
Radio Volare. Powered by Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.